COINSMONEDES — Komitmen Bank Sahabat Sampoerna untuk mendukung UMKM terus berlanjut.
Jumlah kredit yang diberikan kepada UMKM mencapai Rp12 triliun pada tahun 2024, yang merupakan 60% dari total kredit bank.
Ivan Giarto, Chief of Digital Business di Bank Sahabat Sampoerna, memperkirakan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 6% hingga tahun 2023.
“Namun, angka pastinya masih dalam proses audit,” kata Ivan dalam konferensi pers pada Kamis (20/3).
Dari segi kualitas kredit, Bank Sahabat Sampoerna mencatat rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) sebesar 4%.
Ivan mengatakan bahwa, meskipun angka ini agak tinggi dibandingkan dengan industri perbankan konvensional, rasio ini masih dianggap sehat jika dibandingkan dengan industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di sektor UMKM.
Menurutnya, NPL kami masih dianggap aman jika dibandingkan dengan BPR yang juga berfokus pada UMKM. Namun, angka 4% cukup tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional.
Bank Sahabat Sampoerna akan memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan fokus pada penyaluran kredit ke segmen UMKM premium dengan omzet di bawah Rp50 miliar per tahun untuk mempertahankan kualitas kredit.
Ivan menyebut segmen ini sebagai wholesale atau high-end SME.
“Kami akan membangun infrastruktur yang lebih kuat, merekrut tenaga profesional, dan meningkatkan produktivitas cabang-cabang yang ada agar kami dapat memperluas penetrasi ke segmen UMKM premium,” tambahnya.
Dengan strategi yang lebih terarah untuk meningkatkan kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional, Bank Sahabat Sampoerna menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-15% tahun ini.
SUMBER KEUANGAN.KONYAN.CO.ID : Bank Sahabat Sampoerna Salurkan Rp12 Triliun untuk UMKM di 2024